Friday, March 31, 2017

Ibadah dan Amalan Utama Bulan Ramadhan Yang Dianjurkan

Bln. Sya’ban yaitu bln. yang disenangi untuk perbanyak puasa sunah. Dalam bln. ini, Rasulullah SAW perbanyak puasa sunah. Bahkan juga beliau nyaris berpuasa sebulan penuh, terkecuali satu atau dua hari diakhir bln. saja supaya tak mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari puasa sunah. Di bawah ini dalil-dalil syar’i yang menerangkan hal semacam itu :
عَن�' عَائِشَةَ أُمِّ ال�'مُؤ�'مِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَن�'هَا أَنَّهَا قَالَت�' : وَمَا رَأَي�'تُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَي�'هِ وَسَلَّمَ اس�'تَك�'مَلَ صِيَامَ شَه�'رٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَي�'تُهُ فِي شَه�'رٍ أَك�'ثَرَ مِن�'هُ صِيَامًا فِي شَع�'بَانَ
Dari Aisyah R. A berkata : “Aku tak pernah lihat Rasulullah SAW lakukan puasa sebulan penuh terkecuali puasa bln. Ramadhan serta saya tak pernah lihat beliau semakin banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bln. Sya’ban. ” (HR. Bukhari no. 1969 serta Muslim no. 1156)
Dalam kisah lain Aisyah berkata :
كَانَ أَحَبُّ الشُّهُورِ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَي�'هِ وَسَلَّمَ أَن�' يَصُومَهُ شَع�'بَانَ، ثُمَّ يَصِلُهُ بِرَمَضَانَ
“Bulan yang paling di cintai oleh Rasulullah SAW untuk berpuasa sunah yaitu bln. Sya’ban, lalu beliau menyambungnya dengan puasa Ramadhan. ” (HR. Abu Daud no. 2431 serta Ibnu Majah no. 1649)
عَن�' أُمِّ سَلَمَةَ قَالَت�' : مَا رَأَي�'تُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَي�'هِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَه�'رَي�'نِ مُتَتَابِعَي�'نِ إِلَّا شَع�'بَانَ وَرَمَضَانَ
Dari Ummu Salamah R. A berkata : “Aku tak pernah lihat Rasulullah SAW berpuasa dua bln. berturut-turut terkecuali bln. Sya’ban serta Ramadhan. ” (HR. Tirmidzi no. 726, An-Nasai 4/150, Ibnu Majah no. 1648, serta Ahmad 6/293)
Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani menulis : “Hadits ini adalah dalil keutamaan puasa sunah di bln. Sya’ban. ” (Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari)
Imam Ash-Shan’ani berkata : Hadits ini tunjukkan kalau Rasulullah SAW mengistimewakan bln. Sya’ban dengan puasa sunnah semakin banyak dari bln. yang lain. (Subulus Salam Syarh Bulughul Maram, 2/239)
Maksud berpuasa dua bln. berturut-turut disini yaitu berpuasa sunah pada beberapa besar bln. Sya’ban (hingga 27 atau 28 hari) lantas berhenti puasa satu hari atau dua hari sebelumnya bln. Ramadhan, baru dilanjutkan dengan puasa harus Ramadhan sepanjang sebulan penuh. Hal semacam ini sesuai dengan hadits Aisyah yang sudah ditulis dimuka artikel ini, juga sesuai dengan dalil-dalil lain seperti :
Dari Aisyah RA berkata : “Aku tak pernah lihat beliau SAW semakin banyak berpuasa sunah dari pada bln. Sya’ban. Beliau berpuasa di bln. Sya’ban semua harinya, yakni beliau berpuasa sebulan Sya’ban terkecuali sedikit (sebagian) hari. ” (HR. Muslim no. 1156 serta Ibnu Majah no. 1710)
Dari Abu Hurairah RA berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Janganlah salah seseorang diantara kalian mendahului puasa Ramadhan dengan puasa (sunah) satu hari atau dua hari terlebih dulu, terkecuali bila seorang sudah umum berpuasa sunnah (umpamanya puasa Senin-Kamis atau puasa Daud—pent) jadi silakan ia berpuasa pada hari itu. ” (HR. Bukhari no. 1914 serta Muslim no. 1082)
Bln. kelalaian
Beberapa ulama salaf menerangkan hikmah dibalik rutinitas Rasulullah SAW perbanyak puasa sunah di bln. Sya’ban. Kedudukan puasa sunah di bln. Sya’ban dari puasa harus Ramadhan yaitu seperti kedudukan shalat sunah qabliyah untuk shalat harus. Puasa sunah di bln. Sya’ban bakal jadi persiapan yang pas serta pelengkap untuk kekurangan puasa Ramadhan.
Hikmah yang lain dijelaskan dalam hadits dari Usamah bin Zaid R. A, ia berkata : “Wahai Rasulullah SAW, mengapa saya tak pernah lihat Anda berpuasa sunah dalam sebulan spesifik yang semakin banyak dari bln. Sya’ban? Beliau SAW menjawab :
ذَلِكَ شَه�'رٌ يَغ�'فِلُ النَّاسُ عَن�'هُ وَهُوَ شَه�'رٌ تُر�'فَعُ فِيهِ الأَع�'مَال إِلى رَبِّ العَالمِينَ، فَأُحِبُّ أَن�' يُر�'فَعَ عملي وَأَنَا صَائِمٌ
“Ia yaitu bln. di waktu manusia banyak yang lupa (dari beramal shalih), pada Rajab serta Ramadhan. Ia yaitu bln. di waktu amal-amal dibawa naik pada Allah Rabb semesta alam, jadi saya suka jika amal-amalku diangkat pada Allah waktu saya kerjakan puasa sunah. ” (HR. Tirmidzi, An-Nasai serta Ibnu Khuzaimah. Ibnu Khuzaimah menshahihkan hadits ini)
Bln. menyirami amalan-amalan shalih
Di bln. Ramadhan kita disarankan untuk perbanyak amalan sunah seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, beristighfar, shalat tahajud serta witir, shalat dhuha, serta sedekah. Untuk dapat lakukan hal semacam itu semuanya dengan enteng serta istiqamah, kita butuh banyak berlatih. Di sinilah bln. Sya’ban tempati posisi yang begitu mendesak sebagai saat yang pas untuk berlatih membiasakan diri beramal sunah dengan cara teratur serta kontinu. Dengan latihan itu, di bln. Ramadhan kita bakal punya kebiasaan serta terasa enteng untuk mengerjakannya. Dengan hal tersebut, tanaman iman serta amal shalih bakal menghasilkan takwa yang sesungguhnya.
Abu Bakar Al-Balkhi berkata : “Bulan Rajab yaitu bln. menanam. Bln. Sya’ban yaitu bln. menyirami tanaman. Serta bln. Ramadhan yaitu bln. memanen hasil tanaman. ”
Beliau juga berkata : “Bulan Rajab itu seperti angin. Bln. Sya’ban itu seperti awan. Serta bln. Ramadhan itu seperti hujan. ”
Barangsiapa tak menanam benih amal shalih di bln. Rajab serta tak menyirami tanaman tersebut di bln. Sya’ban, bagaimana mungkin saja ia bakal memanen buah takwa di bln. Ramadhan? Di bln. yang umumnya manusia lupa dari lakukan amal-amal kebajikan ini, telah semestinya apabila kita tak ikutan lupa. Bersegera menuju ampunan Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya yaitu hal yang perlu selekasnya kita kerjakan sebelumnya bln. suci Ramadhan betul-betul datang.
Bln. persiapan menyongsong bln. Ramadhan
Bln. Sya’ban yaitu bln. latihan, pembinaan serta persiapan diri supaya jadi orang yang berhasil beramal shalih di bln. Ramadhan. Untuk isi bln. Sya’ban serta sekalian sebagai persiapan menyongsong bln. suci Ramadhan, ada banyak hal yang semestinya ditangani oleh tiap-tiap muslim.
a. Persiapan iman, mencakup :
Selekasnya bertaubat dari semuanya dosa dengan menyesali dosa-dosa yang sudah lantas, meninggalkan perbuatan dosa itu sekarang ini juga, serta berkemauan bulat untuk akan tidak mengulanginya kembali pada saat mendatang.
Perbanyak doa supaya di beri usia panjang hingga dapat menjumpai bln. Ramadhan.
Perbanyak puasa sunnah di bln. Sya’ban supaya punya kebiasaan dengan cara jasmani serta rohani. Ada cara-cara puasa sunah yang disarankan di bln. Sya’ban, yakni : Puasa Senin-Kamis tiap-tiap minggu ditambah puasa ayyamul bidh (tanggal 13, 14 serta 15 Sya’ban), atau puasa Daud, atau puasa lebih bayak dari itu dari tanggal 1-28 Sya’ban.
Mengakrabkan diri dengan Al-Qur’an lewat cara membaca kian lebih satu juz /hari, ditambah membaca buku-buku tafsir serta lakukan tadabbur Al-Qur’an.
Meresapi kelezatan shalat malam dengan lakukan minimum dua rakaat tahajud serta satu rekaat witir diakhir malam.
Meresapi kelezatan dzikir dengan melindungi dzikir sesudah shalat, dzikir pagi serta petang, serta dzikir-dzikir teratur yang lain.
b. Persiapan Pengetahuan, mencakup :

No comments:

Post a Comment